Teman-teman, saya minta maaf, walaupun tema diskusi ini cukup menarik, tapi karena ada banyak kesibukan lain terpaksa tidak mengemukakan pendapat panjang lebar. Hanya satu komentar kecil sajalah. Dari ilmu antropologi kita ketahui, bahwa ada banyak pengalaman dan kebijaksanaan kehidupan itu sama-sama dicatat oleh berbagai suku bangsa dunia, karena dapat diperkirakan, bahwa banyak persamaan pengalaman.
Jadi kalau dalam lingkungan budaya Semit timbul pepatah "buah yang baik berasal dari pohon yang baik", maka tak perlu heran bahwa di lingkungan budaya Melayu sudah muncul juga pepatah "air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga".
Bahasa Inggerisnya: "The apple does not fall far from the tree", atau dalam bahasa Jerman: "Der Apfel fällt nicht weit vom Stamm". Bahasa Perancisnya: "la pomme ne tombe jamais loin de l'arbre".
Tak lupa kita tambah pepatah Tionghoa: 虎父無犬子 = hǔ fù wú quǎn zǐ = hu3 fu4 wu2 quan3 zi3 (2=tinggi-turun; 3=turun-naik; 4=rendah-naik). Terjemahan harfiahnya kira-kira: kalau bapaknya harimau, tak bakal anjing anaknya.
Tetapi, kebijaksanaan suatu pepatah jangan sekali-kali kita mutlakkan, karena bagi setiap mereka yang paham tentang dialektika sedikit sajapun, maka segala sesuatu itu ada dua aspekt.....
Salam hangat
Waruno
Tambahan belakangan
Bahasa Rusianya: Яблоко от яблони недалеко падает = yabloko ot yablonyi nedaleko padayet
(buah appel tak jauh dari pohon appel jatuhnya);
Bahasa Arab: من شابه أباه فما ظلم = men shabh abah fema zelm
(kalau orang mirip ayahnya, bukan tidak seyogyanyalah).